MY CLOSEST FRIENDS

DAY 18 #30DayWritingChallenge

Bukittinggi, 26 Agustus 2024

MY CLOSEST FRIENDS


Hola semuanya, sebenarnya challenge aku hari ini adalah menuliskan lima orang teman dekatku. Cuma kondisinya, aku orangnya introvert banget, dan circle pertemananku kecil dan sempit, untuk memilih mereka menjadi lima orang itu cukup sulit bagiku, karena disetiap jenjang pendidikan ku, aku memiliki beberapa teman dekat dan mereka semua berharga bagiku, walaupun komunikasi kita untuk saat ini sudah mulai memudar bahkan hampir tidak berkomunikasi lagi. Sebelumnya aku pernah menceritakan teman-teman yang aku miliki waktu SMP, bagiku mereka masih sahabatku untuk saat ini walaupun kita sudah tidak pernah berkomunikasi lagi jauh sebelum aku lulus SMK. Mereka semua termasuk kedalam memori kehidupan yang tidak boleh aku lupakan. Sekarang aku akan menceritakan teman-teman yang aku temui waktu SMK dan Kuliah serta orang yang saat ini masih bertahan denganku dan selalu ada untukku, my real best friends.  Let's Go.


Teman Bangku Paling Awet

Selama tiga tahun aku di bangku SMK, ini anak selalu menjadi teman bangku ku, dan setiap hari sabtu aku dan beliau memiliki agenda sendiri yaitu makan soto sebelum pulang sekolah. “Emang hari lain gak makan soto ?” “Kenapa harus hari sabtu ?”  sejujurnya aku juga gak tau sih penyebabnya apa dan kenapanya, tapi emang hari sabtu itu sering kita khususkan untuk makan soto aja sebelum pulang sekolah, hari-hari lainnya biasanya kami makan nasi goreng, kadang bubur lontong, kadang cuma bakso pentol, atau gak kita bawa bekal sendiri dan makan bersama. Vibes nya hari sabtu itu beda aja, seperti hari khusus perbaikan gizi. Uniknya lagi kuah soto kita itu berlawanan banget, kuah soto ku hitam karena kecap, sementara kuah soto beliau merah karena kebanyakan cabe. Kita seperti dua sisi yang berlawanan, secara tampilan dia cukup tomboy cantik sementara aku cupu jelek (kutu buku), secara bergaul dia orangnya ekstrovert punya banyak teman dan kenalan sementara aku bisa dihitung jari orang yang aku kenal dan itu pun hanya sekedar senyum manis saja jika berpapasan muka. Sekarang beliau sudah menikah dan alhamdulillah sudah dikarunia seorang putri kecil. Wajar Saja komunikasi kita sudah mulai putus-putus karena beliau sudah sibuk dengan chapter kehidupan barunya. 

Pertemuan pertama kita adalah di kelas pemasaran 2, awalnya beliau bukan teman bangku ku, dan kita belum akrab juga, hanya sebatas tahu nama saja. Satu minggu di kelas baru, aku minta mutasi ke pemasaran 1 kepada pihak prodi, dan kebetulan beliau juga minta dimutasi. Beliau masuk ke kelas baru (pemasaran 1) hari senin sementara aku hari rabu dikarenakan dua hari itu aku lagi ada masalah keluarga yang harus diselesaikan. Hari pertama aku bergabung ke kelas pemasaran 1 cukup mengesankan, ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, tapi nanti lah ya, kita bahas teman bangku aku yang satu ini dulu. 


Dikarenakan aku siswa terakhir yang bergabung ke kelas pemasaran satu sangat wajar sekali aku mendapatkan sisa bangku hasil seleksi warga, bangku paling pojok belakang dengan meja yang sudah copot beberapa bautnya. Pengen ngeluh, tapi tidak tahu caranya karena semua mata lagi tertuju padaku si anak baru misterius yang baru bergabung di kelas. Mau cari sendiri penggantinya, bingung pula mau cari dimana?, belum lagi ngangkatnya ke lantai 2, yang pada akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan fasilitas yang tersedia semaksimal mungkin. 


Hari pertama aku bergabung di kelas pemasaran 1 aku dan beliau belum duduk satu bangku lagi, aku duduk satu bangku dengan beliau di bulan ke dua ntah bulan ke tiga deh, pointnya masih di awal semester baru kok. Selama tahun pertama aku sekolah di bangku SMK aku belum memiliki yang namanya teman dekat, masih random berteman dengan siapa saja dan untuk meja belajar dikelas pun aku secara bertahap dari pojok paling belakang pindah ke meja paling depan. Secara resmi beliau jadi teman bangku ku secara permanen dan jadi closest friends dengan ku itu di semester ke dua tahun pertama. Seiring berjalannya waktu kita semakin akrab dan menjadi teman bangku dikelas manapun, baik di kelas umum, maupun di kelas labor. Kita terpisah jika pembagian kelompoknya diacak. Beliau adalah satu-satunya teman perempuanku yang paling dekat dengan ku selama SMK dan satu-satunya teman perempuan SMK yang masih berkomunikasi baik dengan ku hingga aku lulus dan bekerja saat ini. Walaupun sejujurnya komunikasi di antara kita sudah mulai putus-putus sih, tapi aku maklum juga karena aku dan dia sudah di chapter kehidupan yang berbeda dan disibukkan oleh hal yang berbeda juga. Oh ya namanya belum dikasih tahu, namanya Elsi Mulia Putri


Duo Upin & Ipin

Duo upin dan ipin ini bukan anak kembar seperti di kartun ya ? maksudnya mereka bukan kembar cuma mereka sering bersama saja (teman dekat berdua). Mereka adalah teman laki-laki aku dari SMK dan hingga hari ini yang masih berkomunikasi baik juga.  Salah satu dari mereka adalah crush yang aku suka secara diam-diam awalnya hingga sekarang menjadi kegoblokan yang nyata bagiku. Mereka adalah Qembi dengan mata sipit seperti orang cina yang sepengetahuan aku beliau bukan dari etnis tionghoa dan Fikri dengan wajah bule nya dan aku menyebutnya bule lokal, karena sejatinya beliau juga bukan keturunan blasteran sejauh yang aku tahu. Uniknya lagi mereka juga siswa pindahan dari pemasaran 3 ke pemasaran 1. Kondisinya sama lah dengan ku tadi, ingin masuk kelas yang digadang-gadangkan kelas IT dan unggul dari kelas pemasaran lainnya, walaupun sejatinya aku merasa sama saja sih, tidak ada perbedaan yang nyata. 


Kita bertiga dekat itu di tahun ke dua semester dua kelas dua SMK. Praktek kerja lapangan atau PKL bagi siswa SMK merupakan program magang khusus untuk memperkenalkan dan melatih siswa terhadap dunia kerja yang sebenarnya dan diharapkan pas lulus nanti kami bisa langsung siap bekerja. Praktek magang ku keluar di semester pertama tahun kedua, dan aku bagian dari team A, sementara team B akan melaksanakan magang (PKL) di semester dua tahun kedua. Fikri dan Qembi bagian dari team A, yang artinya jadwal magangnya sama dengan ku. Singkat cerita, sebenarnya aku tidak tahu mereka ditempatkan dimana PKL nya, kebetulan juga aku punya teman yang lagi proses PDKT  dengan yang bernama Qembi, nama temanku ini riska (sekarang beliau sudah menikah dan punya anak), dan waktu itu bulan puasa dan teman aku ini tiba-tiba ngajak aku pergi ke pasar pabukoan (pasar yang menjual berbagai macam takjil untuk berbuka puasa), tumben aja loh, karena sejatinya tempat PKL beliau dengan aku jauh dan tidak searah. Usut punya usut ternyata ada udang di balik bakwan, beliau ngajak aku ke pasar pabukoan itu bukan sejati beli takjil tapi pengen ketemu Qembi, disana aku tahu Qembi dan Fikri berada di tempat PKL yang sama dan di depan tempat mereka bertugas ada pasar pabukoan ini. Disana kita mulai berbicara (sepertinya itu percakapan pertama yang panjang semenjak kita jadi teman kelas) dan itu pun cuma sebatas tanya jawab biasa seperti orang baru kenal. Kok bisa ? satu tahun kami sekelas memangnya tidak ada komunikasi satu sama lain ? jawabannya TIDAK. Aku di tahun pertama adalah orang yang introvert dan tidak bergaul, apatis, dan tidak peduli dengan lingkungan. Aku hanya peduli pada nilaiku, datang kesekolah, belajar, dan pulang. Tidak ada pertemanan dan tidak ada perkumpulan apapun. Kehadiran mereka berdua tidak terlalu aku pedulikan. Hingga suatu hari setelah magang usai dan kita kembali ke sekolah, sampai waktunya team B pergi PKL dan team A kembali belajar.  Anggota kelas yang belajar saat itu adalah setengah dari jumlah anggota kelas sesungguhnya, banyak kursi kosong dan populasi yang sedikit ini menjadi penyebab kami bisa menjadi lebih dekat dan lebih banyak berkomunikasi satu sama lain. Hebatnya lagi, aku yang di tahun pertama dan di tahun kedua selesai magang adalah orang yang berbeda, jika di tahun pertama aku orang yang introvert, pemalu, kutu buku dan apatis, tahun kedua setelah magang aku orang yang lebih terbuka, aktif, dan toleransi, dan mulai berteman dengan anggota kelas lainnya, bahkan aku menjadi bagian dari struktur inti kesekretariatan organisasi kelas, menjadi sekretaris dan bendahara. Hebat kan. Hahaha sombong dikit. Next,


Komunikasi kita yang kedua setelah pertemuan di pasar pabukoan adalah waktu beliau (Fikri) pinjam flashdisk ku dengan alasan ingin melihat laporan magang yang aku buat untuk dijadikan referensi dan pakai flashdisk ku untuk memprint file laporannya, kejadiannya  di depan pagar samping halaman sekolah yang waktu itu aku habis dari tempat fotocopy habis fotocopy membuat rangkap laporan magang sementara mereka berdua (Fikri dan Qembi) ke luar dari dalam area sekolah. Komunikasi ketiga kita adalah disaat aku menagih flashdisk aku yang mereka pinjam. Infonya dia pinjam flashdisk aku cuma modus, gak tau modus apa, karena ternyata laporan nya telah selesai terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu dan didukung oleh populasi kelas yang sedikit membuat kita perlahan-lahan memiliki komunikasi yang baik dan mulai banyak interaksi karena sistem belajar yang kita miliki di semester itu banyak dalam bentuk diskusi kelompok. 


Dimulai tahun kedua saat selesai magang hingga lulus kita bertiga sudah mulai memiliki komunikasi yang baik dan sudah dibilang akrablah secara perlahan. Khusus untuk aku dan Fikri kita memiliki bentuk komunikasi yang terbilang unik lah, disekolah kita hanya sebatas menyapa dan tidak terlihat terlalu akrab dan bestie seperti teman-teman lain, namun di luar sekolah khususnya di dunia maya kita sedekat dan seakrab itu, ini menurut pendapat ku ya. Uniknya lagi kita sangat akrabnya itu setelah kami berdua lulus dari SMK, beliau lanjut kerja dengan merantau ke Jakarta sementara aku lanjut studi S1, hampir tiap malam kita ada chatting bahkan telponan dan itu kayak kok bisa? kita sedekat ini saat kita sudah berada di jarak yang cukup jauh. Waktu kita masih di zona waktu dan lokasi yang sama kita berdua seperti orang yang tidak kenal satu sama lain. Sama seperti sekarang, komunikasi antara aku dan beliau juga bisa terbilang sudah mulai putus dan hilang. Kita bertiga yang pernah sedekat nadi dalam seketika bisa berubah asing dan tak menyapa lagi. Walaupun begitu aku ingin mengucapkan terimakasih banyak-banyak sudah bersedia menjadi temanku dan mengisi cerita di dalam perjalanan hidupku. Sekarang komunikasi kita sebatas penonton story WA masing-masing dan kalaupun ada chatting itu pun per 8 atau 12 bulan sekali, lucukan. Orang zaman saling kirim surat konvensional atau pun zaman saling kirim email saja tidak butuh waktu selama itu untuk saling berkomunikasi, sementara kami bertiga secara perlahan dari hari per hari menjadi asing se asing-asing nya.


My Team

Selanjutnya adalah mereka yang aku temui di bangku kuliah, tiga orang sahabat perempuanku. Mereka adalah Dilla, wardha, dan dani. Dilla si jenius, wardha si periang, dani di paling setia kawan. Awal cerita terbentuknya team ini adalah pertama aku bertemu dengan dilla dan kita menjadi teman, ya baru sebatas kenalan dan menjadi teman karena belum berkenalan dengan teman-teman yang lain, lalu suatu hari waktu jam istirahat aku dan dila lagi duduk di taman hutan lindung di bawah pohon duduk beristirahat dengan niat makan siang bersama, lalu dari kejauhan tampaklah wardha dan dani lagi berjalan berdua, lalu kami berdua (aku dan dila) menyapa mereka dan mengajak mereka berdua makan siang bersama dan saling berbagi makanan. Waktu itu kita baru berkenalan satu sama lain dan kita berempat membuat janji untuk makan siang bersama untuk besok harinya dengan setiap kita membawa menu bekal yang berbeda, kalau tidak salah ingat, dila akan membawa roti coklat, aku bawa nasi dan lauk, dani dan wardha juga bawa bekal yang berbeda juga. Berawal dari makan siang bersama di bawah pohon di hutan lindung kampus kami berempat menjadi lebih akrab dan selalu bersama-sama kemana pun dan saling mengisi kekurangan dan saling support satu sama lainnya. Di taman itu terdapat satu gazebo yang didepannya ada kolam ikan, tempat itu menjadi tempat nongkrong kami berempat dan selalu ngumpul disana disaat-saat jam kosong atau sore hari sebelum kami berpisah untuk rapat organisasi masing-masing. Aku bergabung dengan organisasi jurnalistik dan bahasa asing sementara wardha, dani, dan dilla bergabung dengan organisasi FSI Al- Azzam, organisasi keagamaan. Walaupun kami berempat memiliki kesibukan yang berbeda-beda, kami selalu menyempatkan waktu untuk ngumpul bersama, baik itu di taman kampus, atau tidur siang bareng di kos dila. 

Semenjak lulus empat tahun lalu, orang yang masih berkomunikasi baik untuk saat ini dengan ku adalah dani. Gak tau kenapa juga, semuanya berubah secara drastis dan tiba-tiba. Dila yang tiba-tiba hilang dari radar, bahkan grup WA kita pun sudah menjadi fosil sekarang, Wardha yang alhamdulillah sudah memiliki pasangan tentu saja sudah sulit untuk berkomunikasi karena beliau sudah fokus kepada kehidupan barunya, tidak lagi bisa bergabung dengan dunia ku yang sibuk dengan pekerjaan, minyak angin, dan masalah demi masalah klasik, bersyukur Allah masih menyisakan satu orang untuk tinggal disisiku, yaitu Dani. Orang yang selalu ada disaat aku butuh dan orang yang selalu bisa memahami aku yang gila dan tidak jelas ini. Orang yang selalu mengulurkan tangannya kepadaku walaupun sebenarnya beliau juga lagi tidak baik-baik saja, aku saja yang terlalu berisik kepadanya sementara beliau sendiri (dani) tidak pernah seberisik itu mengadu kepadaku, sometime aku merasa gagal untuk menjadi sahabatnya karena selalu menyusahkannya sementara beliau belum pernah menyusahkanku sama sekali.

Seketika aku ingat akan perkataa guru bahasa indonesiaku waktu SMP. Beliau pernah mengatakan kami di masa depan akan banyak menemui orang dan memiliki banyak kenalan dan teman, namun sahabat sejati tidak semua orang memiliki dan dapat menemukan jika pun ada itu pun cuma satu atau dua orang yang benar-benar bisa disebut seorang sahabat, dan sekarang aku mengerti, aku menemukan satu orang sahabat sejati, only one, yaitu dani. Sehat-sehat orang baik, dimanapun kamu berada dan tetaplah bersamaku untuk waktu yang panjang ini. Terimakasih untuk selalu ada disisi terburuk dalam hidupku ini. Semoga Allah selalu memberkatimu, sahabatku dani. Amiin.

DAY 18 #30DayWritingChallenge


Posting Komentar

0 Komentar