DAY 14 #30DayWritingChallenge

Bukittinggi, 22 Agustus 2024

WRITE FIVE THINGS YOU CHANGE REGARDING YOURSELF




Di bab sebelumnya aku memuji diriku sendiri dengan sebaik-baiknya, dan di part sekarang aku akan menuliskan hal-hal yang jelek tentang diriku sendiri, ini berdasarkan pendapatku pribadi ya., bukan melalui survey teman atau masyarakat umum guys. To be honest, sebenarnya aku banyak jeleknya wee, cuma gitu lah, Alhamdulillah Allah sembunyikan aib-aibku semuanya. ya gak mungkin juga aku menyampaikan sedetail itu kan ? malu donk aku nya, so aku ambil saja secara garis besar saja ya. Let's Go. 

KERAS KEPALA

Kalau bahasa minangnya kareh angok, ndak bisa tulak ansua artinya jika sudah ambil keputusan aku susah untuk di nego lagi. Pantang mundur, jika sudah basah, maka sekalian aja mandi. Aku punya prinsip juga, jika aku sudah memulai sesuatu, maka aku harus menyelesaikan nya sampai akhir walaupun sebenarnya hasilnya sudah jelas kalah, atau jelek. Sejatinya berani berbuat berani bertanggung jawab, berani memulai berani mengakhiri.


MOODYAN

Grafik mood aku sehari itu sangat berfluktuasi. Kadang senang, kadang bisa bete seharian dan kadang badmoodnya hanya bertahan satu jam paling lama.  Aku moodyan nya sama orang-orang yang mengenalku sama tempat dimana aku bisa bermanja ya, kalau mereka statusnya hanya orang-orang biasa yang lewat dihidupku, bukan wajah manja yang aku kasih, tapi wajah jutek. 


PEIBA HATI = PENANGIS

Secara tampilan aku emang jutek dan ngomong keras tapi secara hati aku orangnya pe-iba loh. Hatinya selembut salju dan setipis kaca. Jangankan orang ngomong keras ke aku, mendiamkan ku saja, silent treatment bahasa orang sekarang, itu aku secara pribadi langsung OVT loh, bahkan bisa langsung nangis tu. Jadi sebenarnya aku itu casing nya aja yang keras didalamnya lunak seperti hello kitty. Jadi jangan jahat-jahat ya sama aku nya. 


BERBICARA TANPA TUMA’NINAH

ini hal yang harus aku perbaiki dan lagi aku coba perbaiki juga. Aku tu kalau bicara selalu cepat saking cepatnya akhirnya kosakata yang aku sampaikan tidak diterima dengan baik oleh lawan bicaraku. Belum lagi intonasi nya yang berantakan seperti kaset radio kusut. Aku berbicara juga tidak secepat kevin koq, masih jauh lambatan ku, cuma itu lah ya. Teringat waktu sidang skripsi, sebelum sidang dimulai pembimbing dua ku berpesan sewaktu presentasi nanti bicaranya tolong pakai tuma'ninah, dan ternyata aku tidak sebaik itu membawakan tuma'ninah nya. Komentar pertama yang ku dapati adalah aku presentasi terlalu bersemangat dan bicara kurang pelan. I’m so sad. Tidak hanya cepat sih, kadang aku bicara juga keras dan tegas seperti yang aku sampaikan di bab sebelumnya, jadi sekarang aku juga belajar berbicara lebih lembut, ayu dan pelan. Aku salut untuk mereka yang bekerja sebagai customer service yang tetap elegan dan tenang dalam melayani komplain customer. Sehat-sehat selalu orang baik (customer service).


Info bagi yang belum tahu, tuma'ninah itu berasal dari bahasa arab yang artinya ketenangan. Biasanya ini lebih umum dikenal dalam gerakan shalat bagi kami yang muslim dimana dianjurkan adanya ketenangan atau tidak buru-buru dalam gerakkan shalat artinya tuma'ninah itu bagian  kesempurnaan shalat baik pada ruku', i'tidal, sujud maupun duduk diantara dua sujud. Pointnya tidak terburu-buru, dan harus tenang.


PEMALAS

Sebagai insan yang introvert, aku memiliki sisi malas yang tinggi, malas keluar jika tidak ada keperluan, malas jajan kalau tidak mengenyangkan dan banyak (prinsip : harga kaki lima, porsi besar, rasa bintang lima), malas jalan jika tidak ada tujuan, malas gerak hanya untuk berjemur di halaman, malas makan jika mata sudah mengantuk. Malas olahraga jika hari dingin. Malas ikut campur urusan orang lain dan malas ngomong juga, dan anti yang namanya SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) , karena jiwa ekstrovert ku hanya untuk mereka yang mengenalku saja, dan masih banyak malasnya yang lain. 

DAY 14 #30DayWritingChallenge