source : https://cdn.pixabay.com/photo/2012/11/06/03/54/clock-64265_1280.jpg

            Jam sudah menunjukkan pukul 21.32 wib. Si gadis kecil dengan hati yang penuh gundah gulana berusaha mencurahkannya kedalam kata-kata yang berharap menjadi untaian kalimat. Duduk bersila didepan komputer yang merupakan teman, sahabat sekaligus belahan jiwanya yang selama ini menemani perjalanannya. Ada banyak kisah perjuangan dan petualangan antara si gadis kecil dengan komputernya. Ditengah dinginnya malam, dengan penuh kesendirian gadis kecil hanya bisa menangis dan tanpa tahu harus kemana mengadu dan bersandar. Siapa kah yang bersedia mendengarkan sedihnya ? siapakah yang bersedia menjadi sandarannya ? kemanakah dia harus lari ? apa yang harus dia lakukan ?.. pupus semuanya… hanya air wudhu dan sajaddah yang ada bersamanya.. hanya air mata yg berbicara tanpa suara.. hanya otak yang terasa panas memutar balikkan semua logika.

            Tiga minggu yang lalu adalah hari dimana si gadis kecil datang ke bumi ini, tepatnya tanggal 6 februari. Ini merupakan hari ulang tahunnya yang ke 23. 23 tahun sudah si gadis kecil melakukan perjalanan kehidupan ini. 23 tahun bukanlah waktu yang singkat, perjalanan yang dihadapi pun tidak mulus dan tidak selalu indah. 23 tahun angka dimana semua gadis dibumi ini menikmati yang namanya kehidupan, traveling, mencoba segala hal yang baru serta tahun dimana mereka menikmati yang namanya kehidupan, tahun ini adalah ibarat bunga mekar dengan sempurna. Berbanding terbalik dengan si gadis kecil. Tiap tahun, Tiap hari, dan Tiap waktu adalah hal yang sama… berjuang, terluka, jatuh, bangkit.. berjuang lagi… terluka lagi.. dan belum tahun dimana garis finisnya.. garis kemenangannya. Semuanya masih teka teki. Disini aku si gadis kecil akan menceritakan siapa aku, bagaimana aku, dan apa yang aku hadapi dan rasakan. Aku akan berusaha untuk menyampaikan secara jujur dengan meminimalisir kata kiasan dan pujangga.