Bukittinggi, 24 April 2025, 19.41 WIB
Salam Semuanya...☺☺
Selamat malam semuanya, and welcome back my self. Ya Allah, ternyata sudah cukup lama aku tidak menyentuh tulisan ku lagi. Terakhir ku menulis adalah awal desember 2024, dan sekarang sudah hampir 4 bulan berlalu. Tahun pun sudah berganti. Apa kabar semuanya... ? Aku ... ? I'm not feeling well, but yuup.. everything going well done, I guess. I wish too.
Kemana aku selama ini ? aku selama ini menghilangkan diri ku sendiri, berusaha untuk kembali mencari diriku sendiri, merenung untuk hal-hal yang telah terjadi dan hal-hal yang sudah semakin berantakan dalam hidupku, dan aku memendam semuanya. To be honest, aku tidak hanya menghilang dari buku-bukuku, dari dunia jurnalingku, tetapi juga dari teman-teman ku dan bahkan keluarga ku sendiri. Hingga saat ini tidak ada yang tahu apa yang aku simpan sendiri selama ini. Ya begitulah, tidak semua hal harus diceritakan, karena diusia sekarang sudah terlalu lelah untuk menjelaskannya. Bagi ku, semua yang terjadi biarkan terjadi, semua resiko yang datang, iya dihadapi aja. Hidupku lebih berharga dari semua itu. Sudah "Hidup" dan bertahan untuk "Hidup" itu sendiri sudah sangat berharga dan paling berharga untuk semua masalah-masalah yang datang. Cukup tutup mata dan telinga untuk sementara dan rasakan jantung kehidupan berdetak secara perlahan. Yang artinya aku harus hidup.
Aku tahu ini tidak mudah, dan aku sadar ini akan menjadi panjang yang hampir tiada ujungnya, dan aku sendiri tidak tahu apakah semua ini akan kembali membaik, yang aku tahu aku sekarang sedang berjuang memperbaiki satu persatu dan mengumpulkan puzzle-puzzle masalah ini satu persatu dan menyelesaikannya secara perlahan-lahan dan bertanggung jawab untuk hal-hal yang telah aku perbuat. Semua resiko aku terima. Aku sadar ini akan menjadi kekhawatiran, kesedihan, kemarahan, bahkan kebencian bagi orang-orang di sekitarku, jangankan mereka aku saja benci pada diriku sendiri, tapi kembali lagi, aku sudah berjuang, dan masih berjuang dan aku akan berjuang lebih keras lagi untuk memperbaiki semua ini. Aku juga manusia biasa, yang punya batas kemampuan dan aku juga tidak memiliki kebanggaan apa-apa. Aku hanya bisa bekerja lebih keras lagi dan lagi.
Bagaimana Perasaanku di Penghujung hari ini ?
Jika kamu bertanya bagaimana kabar ku hari ini ? dan apa yang aku rasakan hari ini ? sejujurnya aku tidak tahu.. wkwkwk. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Bahkan pimpinan ku sendiri, setiap kali melewati meja ku selalu bertanya, how are you Titi ? How do you feel titi ? sebenarnya gampang aja aku menjawabnya.. like.. I'm Fine. I'm good, I'm pretty good. Ntah kenapa sebelum menjawabnya aku selalu terdiam seperkian detik sebelum menjawabnya. yang artinya aku sendiri tidak tahu aku baik-baik saja atau tidak. I'm just feel empty. Hari - hari aku hanyalah robot yang melakukan kegiatan yang sama berulangkali secara berurutan. That's All. Aku tidak lebih dari robot yang tidak bernyawa itu. Bahkan mungkin robot itu lebih baik satu atau dua level dari diriku sendiri.
Selama empat bulan ini banyak hal yang berkecamuk didalam diriku, baik itu disebabkan oleh diriku sendiri maupun dari lingkungan hidupku sendiri. Banyak hal yang membuat aku down. Seperti finansialku yang semakin berantakan, tanggung jawab yang secara tidak sadar semakin besar, karir yang semakin lama semakin stuck, teman-teman yang sudah berhasil didepan, bahkan ada yang dapat beasiswa S2 diluar negeri seperti impian yang selama ini ku kejar dan doakan, dan banyak lagi. Kalau diresapi kali bisa membuat jiwa rusak bahkan aku mungkin bisa gila sendiri. Namun aku ingat satu kalimat yang berpesan,
"Batasi pandangan mu dari nikmat orang lain, agar rasa syukur mu tidak redup".
Mungkin ini belum waktunya bagi ku, setiap orang memiliki waktu dan porsi rezeki masing-masing, setiap orang memiliki bebannya masing-masing, tantangannya masing-masing, tanggung jawabnya masing-masing. Banyak hal yang harus aku syukuri, bersyukur masih diberi kesehatan, bersyukur masih diberi nikmat kehidupan, bersyukur masih ada pekerjaan yang alhamdulillah cukup membantu, dan bersyukur masih memberi manfaat bagi orang sekitar.
Aku berdoa kepada Allah yang maha kuasa, diantara banyaknya dosa yang aku lakukan secara sadar dan penuh angkuh dan kesombongan di hadapan-Nya Yang Maha ber-Kuasa, aku berharap ada satu kebaikanku yang bisa diterima dan menenangkan jiwa yang tersesat ini. Penyejuk jiwa yang sudah kosong ini. Ada satu kebaikan yang engkau sukai.
Apa yang Dapat Aku Pelajari Hari ini ?
Jikalaulah ada yang mengatakan aku sudah gagal, jawaban nya mungkin iya dan mungkin juga tidak. Sukses bagi setiap orang itu berbeda-beda, dan alat ukur masing-masing orang juga berbeda, dan belum lagi, titik mulai masing-masing orang juga berbeda-beda, yang artinya tidak ada standar baku atau alat ukur baku yang bisa menyatakan jika aku gagal atau kalahnya.
Jika aku membandingkan dengan orang-orang disekelilingku yang sudah dua dan tiga langkah didepan ku sudah pasti aku kalah, orang disekelilingku sudah punya pasangan, sudah punya anak, sudah punya karir yang bagus, sudah punya tabungan, sudah punya rumah sendiri, sudah keliling dunia dan sebagainya sementara aku masih terlantung-lantung, belum punya rumah, tabungan gak ada, hutang yang makin hari main banyak, karir yang stuck, mimpi hanya tinggal mimpi, dan sebagainya. Jika itu yang menjadi panduan, Of Course ku kalah total. Dipastikan aku menjadi manusia yang tidak bersyukur, kenapa ? karena sejatinya masih banyak orang di luar sana yang hidupnya tidak lebih baik dari diriku sendiri. Maka tundukkalah pandanganmu, biar syukurmu tidak redup. Jika kita selalu melihat keatas sudah pasti mata ini akan kelilipan terus.
Bersyukur untuk apa-apa yang sudah kita capai hari ini, karena hari ini adalah berkah buat kita sementara hari esok masih misteri bagi masing-masing kita.
"Kita hanya perlu merasa cukup untuk bisa merasakan lebih"
0 Komentar