#journalingChallenge
Bukittinggi, 27 April 2025, 7.53 WIB
Selamat malam semuanya, malam ini aku akan melanjutkan topik 30 hari tantangan menulisku part 22 of 30. Topik nya kali ini adalah menceritakan lima impian aku dimasa depan. Bismillah..
Berbicara tentang mimpi, tentu aku memiliki banyak mimpi namun kembali lagi berkaca seperti nya aku harus berhati-hati dalam memilih mimpiku. Mimpi yang akan aku sampaikan mungkin kecil atau sederhana bagi mereka di luar sana tapi bagi ku pribadi itu adalah mimpi besar yang sangat ingin aku wujudkan dan sedang aku perjuangkan saat ini. Semoga perjuangan ini bisa membawa mimpiku menjadi nyata.
1. Melanjutkan Pendidikan S2
Kenapa harus S2 ? S2 kan gk wajib ? Untuk apa S2 mahal - mahal ?, nikah lagi !! masa sekolah mulu ? ingat umur !!.. bla..bla..bla..
Pasti bakal muncul 1001 pertanyaan untuk aku kenapa aku ngotot banget pengen S2, apalagi diusia ku yang sekarang yang seharusnya bukan sekolah lagi, seharusnya menikah dan ngurus anak dan suami, tapi aku malah kekeh ingin melanjutkan pendidikan S2. Jawabannya cuma 1, aku masih merasa bodoh untuk saat ini. Seseorang yang sederhana seperti diriku ini tidak ada yang bisa dibanggakan kecuali pendidikan, karena pendidikan lah yang mengubah pola pikir ku yang terkurung dan bodoh ini. Pendidikan juga yang membawa aku melihat dunia ini. Aku bukan anak pintar atau anak genius lainnya, tapi setidaknya aku tidak mudah untuk dibodoh-bodohi.
Insecure tertinggi aku pada lingkunganku bukanlah melihat mereka yang sudah menikah, banyak uang, punya barang branded, tapi kepada mereka yang bisa lanjut sekolah ke jenjang lebih tinggi, apalagi bisa keluar negeri dan lanjut karir dibidang penelitian dan pendidikan, yang artinya hidup mereka berada disekitaran dunia ilmiah yang tiada batasnya. Cita-citaku adalah menjadi dosen, berbagi ilmu dengan semua generasi, dari satu generasi ke generasi lainnya. Pagi sampai siang di kampus, sore dirumah bertani di halaman rumah. Iya aku adalah petani, bukan petani hebat, hanya petani sederhana yang menanam kebutuhan harian di sekitar pekarangan rumah.
Melanjutkan pendidikan S2 untuk diriku saat ini masih belum terjangkau, banyak hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu, walaupun begitu aku masih berusaha dan berdoa, semoga suatu hari nanti kesempatan datang kepada diriku ini. Sederhana tapi tidak gampang.
2. Punya Rumah
Seperti yang aku sampaikan pada tulisan sebelumnya, bahwa aku ingin sekali punya rumah walaupun kecil setidaknya itu punya ku, tidak takut untuk diusik orang, dan merasa nyaman didalam nya. Aku tidak terlahir dari kelurga kaya dan mama papa belum mampu juga membuatkan kami rumah, yang artinya aku harus mampu membuat rumah untuk diriku dan keluarga ku. Rumah sederhana yang hangat tanpa kekhawatiran yang berarti di dalamnya. Kalau boleh rumahnya ada halaman yang luas di depan dan dibelakangnya, karena aku ingin membuat kebun mini disekitar rumah ku serta ada kandang ayam dan kolam ikan mini juga untuk kebutuhan sehari-hari, tidak perlu ada kolam renang, karena tidak butuh juga.
Aku butuh halaman untuk membuat gazebo biar sore hari bisa berkumpul bareng anggota keluarga sambil memandang kebun bunga yang asri dan menyantap pisang goreng dan ubi rebus hasil kebun sendiri. InyaAllah suatu hari nanti.
3. Karir yang Stabil
Tidak peduli aku jadi apa dimasa depan aku ingin memiliki pekerjaan yang stabil yang bisa menafkahi diriku dan keluarga ku. Tidak adanya ketakutan akan kehilangan pekerjaan maupun ketakutan tidak memiliki pendapatan (uang).
Kondisiku saat ini boleh dibilang tidak ada masa depan ya, pekerjaan ku stuck, tidak adanya jenjang karir, sumber pendapatku hanya dari gaji, tidak ada tabungan serta tidak ada prestasi apa-apa. Habis umur habis juga tenaga habis uang. Aku tahu kondisi ini buruk dan aku sadar akan suramnya jalan hidup ini, namun apa boleh buat untuk saat ini belum ada peluang yang aku miliki. Aku hanya bisa melakukan pekerjaan yang ada dengan sebaik mungkin dan mengisi waktu kosong dengan memperlajari skill baru secara online.
Sama-sama kita sadari, untuk saat ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan baru, mau kabur ke luar negeri emangnya kamu punya dana berapa untuk bisa lolos visa dan sebagainya. Sudah makan saja untuk hari ini sudah sangat bersyukur. Apapun alasannya aku masih berjuang dan mencari jalan keluar yang terbaik untuk hidupku yang buruk ini. Semua hal yang terjadi hanya bisa aku syukuri dan setiap kesempatan yang datang aku usahakan dengan sebaik mungkin.
4. Punya Lahan (Sawah / Ladang / Kebun)
Tidak perlu luas, dua piring sawah, atau sepetak kebun juga boleh, cukup untuk mama berwirausaha dan menyokong kebutuhan rumah. Mama ku adalah buruh tani, setiap hari kerjanya menggarap lahan orang dan diberi upah pada sore harinya, bahkan kadang ada yang upahnya tidak dibayarkan. Sangat tidak mungkin rasanya seumur hidup ini mama akan menjadi buruh di lahan orang. Aku bermimpi dan berdoa serta mencita-citakan ini bersama mama, semoga suatu hari nanti kami bisa memiliki satu sawah dan satu kebun untuk usaha keluarga, tidak perlu besar dan berhektar-hektar, cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga saya, sudah luar biasa.
5. Beli Tab
Untuk saat ini aku ingin sekali punya tab, memang sih ini kebutuhan konsumtif, cuma aku punya rencana dengan alat itu, bukan hanya untuk menonton drakor ku tapi juga sebagai media penunjang pekerjaan ku yang menulis dan belajar desain ini. Bukan nya apa-apa, alhamdulillah laptopku yang jadul ini masih hidup namun kurang support untuk dibawa kemana-mana karena bodynya yang berat serta harus dicolokin dulu untuk menghidupkannya. Oleh karena itu, aku berharap bisa memiliki satu tab, tidak perlu Ipad yang mahal, andorid yang harganya 2 jutaan juga boleh koq...
Mau nabung untuk belinya, gimana mau nabung, gaji cuma lewat aja untuk saat ini, belum aja gajian, hutang udah dimana-mana. Astagfirullah..
Sudah dulu ya,, ujung-ujungnya nanti aku ngeluh gak nentu. Mohon doanya semoga impian ku ini menjadi kenyataan. Amiin.
Setiap langkah ada tujuan, setiap nafas ada kehidupan, setiap harapan ada kepastian, setiap do'a ada jawaban. Dan setiap orang memiliki perjuangan hidup sendiri. Selesaikan satu persatu dengan tenang, tanpa perlu membandingkan dengan orang lain, teruslah berjalan di jalur takdirmu sendiri.
DAY 22 #30DayWritingChallenge
0 Komentar