2 Desember 2024, 7.32 PM

                                                 Photo by : https://www.pexels.com/photo/shadow-of-flower
    

Hi semuanya, apa kabar ? Wish for all of you well done for your life guys, and the most important thing is all of you still alive. Same for me.

Ada banyak cerita yang ingin aku sampaikan dan itu semua adalah cerita yang menyedihkan. Ingin sekali aku berteriak dan mengatakannya secara lantang jika aku sudah tidak mampu bertahan lagi, tapi apa daya aku bukan lah satu-satunya yang terpuruk di dunia ini dan ada sejuta lebih manusia lagi di luar sana yang sama-sama terpuruk seperti diriku atau bahkan lebih terpuruk dari diriku, hanya saja mereka tidak bersuara hingga bumi dan langit tidak tahu apa yang sedang mereka rasakan masing-masing. Aku hanya lah pecundang yang ingin di dengar dan ingin menyampaikan keluh kesah, tapi aku tidak mampu dan terlalu malu untuk itu semua, walau sebenarnya suara-suara di kepalaku serasa ingin memecahkan kepalaku setiap harinya.

Sejujurnya aku tidak tahu harus darimana dan bagaimana untuk menjabarkannya, aku hanya ingin menuliskan kepada diriku dimasa depan bagaimana aku hari ini, bagaimana aku dengan semua kegilaan dan kebodohan yang aku lakukan, keputusan gila yang aku buat sehingga rasanya tidak ada lagi nyawa yang tersisa untuk menghadapi hari esok akibat konsekuensi yang harus aku terima. Disegala ketidakberuntungan ini aku selalu tertawa dan bersikap tegar dan aku selalu meyakinkan diriku bahwa “badai pasti berlalu”, selalu mengatakan kepada diriku, “ayo sedikit lagi, bertahan lah”, yang pada nyata nya itu adalah kepalsuan yang nyata dan aku kembali lagi kedalam lingkaran yang sama. Sungguh aku tidak tahu lagi harus mengataka apa ? dan aku harus bersikap seperti apa? yang selalu aku lakukan adalah bertahan, bertahan, dan bertahan. Lumpur ini masih menelan ku dan semakin menarikku lebih jauh ke dalam nya.

Jika lah lari dari bumi ini bukanlah sebuah dosa, mungkin aku sudah lari. Tapi itu bukanlah sebuah sikap yang bertanggung jawab, sebagai seorang hamba aku sadar akan posisiku, sadar akan dosaku, dan sadar akan banyaknya kekuranganku. Kembali lagi, aku bukanlah seorang hamba yang sholeha, aku bukan pula hamba yang baik, bahkan jika aku yang menjadi malaikat aku akan mengatakan kepada tuhan ku bahwa aku tidak layak untuk menjadi hambanya, saking banyak nya dosa yang secara sadar dan tanpa malu aku lakukan. Layak saja jika aku masih berguling-guling di lumpur ini. Sebagai seorang manusia hina, aku hanya tidak mampu lagi dengan beban ini, sungguh aku tidak dapat  melihat lagi solusi untuk semua ini. Setiap rencana yang aku susun, harapan yang aku rangkai, langkah yang aku ambil, ntah kenapa selalu mengantarku ke posisi ini terus dan terus. Ya Allah, sungguh apa yang harus aku lakukan lagi ?, apakah akhir dari hidup ini adalah menjadi hina seperti ini selama nya Ya Allah ?. Ya Allah apakah ada yang salah dengan semua niat yang aku sampaikan dalam hidup ini ? atau apakah ada mimpi yang salah dalam hidup ku  ini ? sehingga aku masih dan masih terpuruk dan makin terpuruk seperti tidak ada jalan untuk keluar dari semua ini ?.

Tidak ada tempat untuk aku bisa  mengatakan semua ini, tidak adakah yang bersedia memelukku dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja?. Tidak adakah keajaiban yang datang membantuku?. Hahaha, harapan apa yang aku buat ? ini efek terlalu banyak membaca cerita fiksi. Dunia ini kan emang tempatnya untuk lelah. Harapan apa yang aku punya. Bertahan, bertahan, dan bertahan. Menangis dalam diam, sibuk kan diri sampai lelah, sampai tidak ada ruang bagi otak untuk memikirkan nya lagi, hingga pada akhirnya nyawa serasa mau putus disaat solusi yang terfikirkan bukan lagi solusi tapi jebakan baru dan selamat datang di lingkaran setan yang baru.

Kesedihan ini tolong lah lepaskan dari diriku ini ya Allah, mimpi sederhana yang aku sampaikan didalam doaku, hanya itu, hanya senyum sederhana itu yang aku harapkan ya Allah, tolong lah. Tidak kah kau lihat hancurnya jiwa ini sehancur hancurnya sampai tidak tampak lagi ruang untuk kembali. Hanya Kun Fayakun mu yang aku harapkan, Ya Allah.

Mungkin semuanya bertanya-tanya ? where is your family ? kenapa serasa terdengar seperti aku sendirian di hidup ini. Jawabannya, mereka adalah nyawa dan hidupku. Tidak sanggup aku untuk membaginya kepada mereka semua, disaat mereka sendiri bersandar dan bergantung di pundakku. Tidak akan ku hancurkan senyum mereka yang damai dengan masalah yang aku hadapi, biar aku dan Tuhanku yang boleh tahu, akan aku ceritakan nanti disaat semuanya telah selesai. Hanya senyum damai sederhana mereka yang menjadi alasan ku untuk selalu bertahan, mereka lah oksigen ku, dan mereka jugalah harapan ku, mereka adalah nyawa ku dan tidak boleh siapapun menyakitinya. Akan aku hancurkan dunia ini jika merebut senyuman sederhana ini dari hidupku.

Ya Allah, ya Tuhanku, engkau yang maha mengetahui isi langit dan bumi, yang maha mengetahui apa-apa yang ada dihati dan fikiran manusia ini, dan apa-apa yang akan terjadi dimasa depan nanti. Ya Allah, engkaulah yang maha mengendalikan takdir dan jalan hidup ini, engkau pula lah sang penulis jalan hidup ku ini, sungguh aku memohon kepadamu melalui tulisan jelek yang berisik ini, jika lah emang jalan yang akan aku lalui penuh dengan lumpur, memohon aku dengan penuh kerendahan hati dan harapan sungguh aku memohon untuk dipinjamkan kekuatanmu, memohon bimbinganmu, dan jangan biarkan aku terjatuh dan tergelincir, izinkan aku menyelesaikan semua tantangan ini dengan baik. Jikalau tidak ada happy ending dalam hidupku ini izinkan lah aku menyelesaikan semuanya dengan cepat dan jangan biar kan aku meninggalkan beban bagi mereka yang aku cintai dengan nyawaku ini. Sungguh aku memohon harapan ini kepadamu Ya Allah, sang penulis takdir hidupku. Aku kembali kan kepada mu beban ini, sungguh tak mampu lagi aku memikulnya, sungguh lelah kaki ku berjalan di atas jalan berduri ini Ya Allah. Tuhan penulis takdirku. Tolong dengarlah rintihan hatiku ini. Tidak ada lagi tempat yang bisa aku tuju untuk menyampaikan semua ini selain hanya kepada mu Ya Allah.


Teruntuk mamaku yang tercinta, inti nyawaku,

Mama.., bersimpuh kakak di kaki mama, memohon seribu ampun untuk semua silap dan langkah yang kakak ambil, dalih membantu keluarga kecil kita malah menjadi bencana bagi kita semua. Mama sungguh mohon ampun kakak untuk tidak dapat berkongsi dengan mama akan semua ini, Awalanya kakak percaya diri, kakak mampu untuk menghadapinya, yang pada akhirnya ternyata kakak tidak mampu lagi. Jikalaulah mama bertanya kenapa bisa sampai begini, tidak ada jawaban yang bisa kakak berikan mama. Oleh karena itu sehat lah selalu mama, mohon doanya untuk kakak yang telah terjerumus ini. hanya doa mama yang kakak harapkan, hanya senyum dan keberadaan mama yang menjadi alasan kakak untuk selalu kuat disini. Mama, kakak memohon doa mama, sampaikan kepada Tuhan mu, lepaskan lah lagi beban ini dari pundak kakak, kakak tidak mampu lagi mama. Cita-cita kakak sederhana, hanya rumah sederhana untuk kita semua, hidup sederhana menjadi rakyat petani. Hanya itu mama. Hanya itu. Mama... dengarkanlah ini lewat mimpi mu ma, sungguh tak mampu kakak menghadapi wajah mama dengan semua masalah ini. Mama adalah nafas kakak, dan kakak tidak ingin menjadi masalah bagi mama, beban bagi mama, dan sumber kegilaan mama. Kakak hanya ingin berbakti kepada mama hingga akhir jalan hidup ini.

Mama peluk kakak, kakak capek ma. Kakak tidak mampu lagi ma. Jalan mana yang harus kakak ambil lagi mama. Mama sungguh kakak memohon ma. Mohon ampunan mama, mohon doa nya mama. Runtuhkan lah langit yang kejam ini dengan doa mu mama. I love you much mama.

Love


Kakak, putri mu yang masih berjuang