Deep Cry

 Deep Cry

12.26 Wib, aku baru saja selesai mengirim uang kepada adikku yang kebetulan lagi melaksanakan kegiatan magang di tanah jawa, tepatnya di Kabupaten Bogor. Hal yang ingin aku ceritakan bukan tentang uang yang aku kirimkan, tetapi tentang kondisi fisik dia yang sedang tidak baik-baik saja. Dia mengabari jika sekarang dia dalam keadaan sakit, terutama kakinya. Bagi orang normal terpeleset karena bekerja seperti itu hal biasa, tapi tidak dengan adikku, sebelah kakinya cedera dan penyembuhannya tidak optimal, cedera kaki ini hasil dari kecelakaan yang aku dan dia alami 5 tahun yang lalu. Rasa sakit dari kaki yang pernah patah itu masih mengganggu dia hingga hari ini, dan aku juga secara mentality. Gadis cantik dan cerdas cacat di tangan ku. Banyak hal yang aku sesali, namun ini adalah luka terbesar didalam hati ku, banyak hal yang buruk yang selalu aku datangkan ke dalam hidupnya. 

Sejujurnya aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan, yang aku tahu aku harus siap untuk semua kondisi di masa depan nanti, harus siap mencarikan seorang pasangan hidup yang layak dan mampu melindunginya, harus siap membantu dan membuka jalan untuk masa depannya dengan memiliki pekerjaan yang stabil dan memastikan hidupnya baik-baik saja di masa depan, hanya hal itu yang mampu aku fikirkan untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatanku selama ini. Semua orang mengatakan kepadaku jika itu adalah takdir dan aku tidak boleh terpuruk dalam rasa bersalah ini. Aku tahu maksud mereka dan aku paham akan kata itu, tapi yang merasakan sakit itu adalah aku, luka batin yang berat ini hanya aku yang merasakan dan tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata dan tidak mampu aku melepaskannya dengan membuang tangan dan memejamkan mata begitu saja, karena sejatinya semuanya tidak baik-baik saja. 

Salah satu alasanku bertahan hingga hari ini adalah untuk mempertanggung jawabkan luka yang telah aku buat kepada orang-orang disekelilingku. Aku selalu berusaha melakukan yang terbaik dan mengusahakan yang terbaik untuk membalas semua kebaikan mereka dan menghibur mereka semua dikala sedih dan terpuruk. Tau kan gimana  rasanya berdiri di dalam kegelapan tanpa ada cahaya, bergantung di ujung tebing tanpa ada tangan yang menyambut. Ketakutan dan kesedihan datang secara bersamaan. Walaupun begitu aku selalu mengatakan kepada diriku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Semuanya akan berlalu begitu saja dengan cepat. Masa lalu akan tetap di masa lalu, untuk masa sekarang tetaplah hidup dan bertahan, lakukan yang terbaik semaksimal mungkin, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di satu menit kedepannya. 

Sehat-sehat selalu diriku, aku kuat dan aku mampu, aku adalah aku dengan versi terbaikku. Aku berjalan diatas kaki ku sendiri, suka duka hanya diriku yang tahu, semuanya adalah cerita hidup yang akan tercatat dalam sejarah perjalananku. Teringat suatu syair yang berbunyi “ Sedih untuk dikenang, sayang untuk dilupakan”.   Bersedih aku mengingat diriku dan apa-apa yang sudah aku capai dan aku lakukan selama ini, namun tidak bisa aku lupakan karena semuanya adalah guru  yang membuat aku menjadi seorang titi yang hari ini. 

Sehat-sehat selalu adik manisku, akan aku usahakan semua yang terbaik untuk dirimu, mari kita sama-sama berjuang untuk masa depan kita. Mari kita ciptakan bahagia kita bersama. Semuanya akan baik-baik saja. Keep a strong baby. You know I love you so much.



Posting Komentar

0 Komentar