CRITERIA FOR MY FUTURE HUSBAND

 DAY 12 #30DayWritingChallenge

Bukittinggi, 20 Agustus 2024

CRITERIA FOR MY FUTURE HUSBAND

https://id.pinterest.com/pin/563018697564250/



7.29 PM, bukittinggi lagi hujan nih. Hujan-hujan gini enaknya ngapain ya ?. Masak mie indomie plus telur separo matang atau gak bakso mercon. Lanjut lying on the bed sambil scroll tik tok atau gak langsung tidur, karena dingin guys, yang mau di sleep call pun gak ada karena jomblo pangkat kuadrat. Wkwkwkwk. Next,


Hallo selamat datang lagi dan selamat malam untuk semuanya, malam ini topik challenge ku adalah menulis kriteria pasangan hidupku. Apa ya ?, sumpah bingung mau nulis apa. 


Sebelum kita mulai, enaknya kita dengarkan lagu megan dulu deh,

Dear future husband,

Here's a few things

You'll need to know if you wanna be

My one and only all my life

Dear future husband,

If you wanna get that special lovin'

Tell me I'm beautiful each and every night



Setelah aku renungkan sejenak, tidak mungkin rasanya aku menyampaikan impian konyol ku didalam tulisan ini seperti aku mau seorang pasangan di dalam-dalam novel favoritku atau seperti aktor-aktor kebangganku yang dramanya selalu aku tunggu-tunggu, atau seperti biasku, bisa diburu aku nanti sama ketua fanbase nya. But, I fall in love with boys I see on a TV screen, the ones in books who are as perfect as they can be. So I’m single because apparently the only “good man” are fictional. They are fictional characters I want.


Berbicara tentang pasangan hidup, mamaku pernah berpesan, carilah seorang suami yang mengerti jika perut ku lapar, jika hatiku sedang sedih, yang mengerti akan lelahnya aku karena tidak bisa kita pungkiri, seorang suami adalah tempat kita bergantung hidup. Jika seandainya ku sampaikan aku ingin seorang pasangan yang tampan tinggi putih, anak tunggal kaya raya, dan bucin sepertinya mustahil, dan dunia akan menertawakanku karena secara fakta aku tidak cantik, putih tinggi dan semenarik itu untuk bisa bermimpi, tidak pula kaya dan berpendidikan tinggi, kriteria itu hanya sebuah kekonyolan belaka. 



Di Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa kita diciptakan berpasang-pasangan, artinya setiap kita punya pasangannya. Di Dalam hadits juga disampaikan cara mencari pasangan yang baik menurut islam untuk seorang laki-laki dimana haditsnya berbunyi : “Perempuan itu dinikahi karena empat hal yaitu (1) karena hartanya, (2) keturunannya, (3) kecantikannya dan (4) agamanya. Maka pilihlah yang baik agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasai, dan Ibnu Majah). Walaupun hadits di atas ditujukan kepada kaum laki-laki yang mencari pasangan, jika dilihat lebih dalam ini bisa juga menjadi pegangan bagi kita kaum perempuan.



Berdasarkan hadits di atas jika aku mencari pasangan dari kekayaan, aku sendiri tidak berasal dari keluarga kaya. Lagi pula mengapa bergantung kepada suami yang kaya?, lebih baik kita sendiri yang mencari cara untuk kaya, be rich. Seperti yang dikatakan oleh priyanka chopra, “women should be financially independent. Jangan biarkan identitas kita hanya sebatas istri, sebatas saudara perempuan, sebatas anak gadis kesayangan tetapi identitas kita harus menjadi seorang perempuan yang mandiri, salah satunya mandiri secara finansial, karena begitulah cara dunia bekerja sekarang. Faktanya begitu.



Jika aku menikah karena keturunan dan ketampanannya, itu hal konyol lainnya, aku sendiri bukan dari keluarga terpandang, bukan dari keluarga datuk, bukan dari keluarga kiai, bukan pula dari keluarga berdarah biru, melainkan darahku berwarna merah kehitaman. Artinya aku bukan orang terpandang, mustahil sekali aku berharap menjadi cinderella. Bisa pecah cermin di rumahku nanti.  Oleh karena itu seperti yang dipesankan oleh mamaku, carilah seorang suami yang tahu akan perut ku lapar dan hatiku yang sedih serta lelah. Sebenar tempat untuk kita bergantung hidup. Oleh karena itu aku ingin pasangan hidupku nanti adalah orang yang baik agamanya, ber-attitude baik dan bermoral, stabil financial, penyabar dan penuh kasih sayang.

Baik Agamanya

Baik agamanya disini artinya beliau paham akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. Contoh simpel nya, beliau sebagai pemimpin yang seharusnya mengajak istrinya shalat, malah istrinya yang memaksa beliau untuk bangun shalat shubuh. Baik agamanya yang aku maksud bukan berarti aku mencari seorang suami yang hafal al qur’an, dan penceramah yang mengkhatamkan kitab-kitab, tetapi seorang imam yang bisa duduk bersama dan belajar agama bersama dan saling tumbuh bersama.

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim).


Ber-Attitude Baik dan Bermoral

Orang yang memiliki akhlak yang baik dan moral yang baik adalah orang yang aku harapkan bisa dipercaya dan orang yang bisa menghormati dan menghargai orang lain. Orang yang aku harapkan mengerti akan batas-batas halal dan haram. Orang yang aku harapkan mampu menjaga sikap dan lisannya serta tindakannya dalam bergaul sehari-hari.

"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim – sanadnya shahih).


Seorang yang ber attitude yang pandai menghargai orang lain, diharapkan beliau juga mengerti cara menghargai aku sebagai istrinya dan mamaku sebagai mertuanya. Secara faktanya, banyak ku temukan manis nya pasangan hanya ketika mereka pacaran, setelah menikah 2-3 bulan jeleknya kelihatan, sikap lembut dan sopannya yang dulu hilang, jangan kan istrinya, mertuanya saja tidak mereka hargai. Ada banyak fakta yang aku lihat di lingkungan hidupku, bahkan di lapisan sanak saudaraku ada yang mengalaminya. Fakta ini juga untuk ku takut dalam menikah, lebih baik terlambat menikah daripada menikah dengan orang yang salah.


Stabil Finansial 

Seperti yang aku sampaikan sebelumnya, aku bukanlah anak orang kaya, dan aku tidak berharap jika pasangan hidupku orang kaya, aku hanya berharap kepada beliau yang tahu jika perutku lapar, yang artinya beliau adalah orang yang peka dan pekerja keras. Stabil secara finansial artinya mereka memiliki pekerjaan yang stabil, keuangan yang mapan dan tidak bergantung kepada keluarganya. Beliau juga memiliki kemampuan usaha untuk menghidupi keluarga kecilnya. 


Penyabar dan Penyayang

Kenapa aku menginginkan seseorang yang penyabar dan penyayang, karena secara karakter aku orangnya keras dan memiliki rasa sabar yang tipis. Aku berbicara keras semetara jika di bentak hatiku langsung sedih dan menangis. Aku ingin seseorang yang bisa memberikan ruang kesabarannya untukku dan rasa sayangnya untukku, karena aku tidak tahu caranya berkomunikasi yang baik dengan pasangan. Aku juga belum pernah yang namanya menjalin kasih dengan seseorang. Bukankah anak perempuan yang terbiasa mandiri juga butuh pundak untuk bersandar karena lelahnya berjuang, dan aku ingin seseorang yang rela dan ikhlas untuk melakukan itu, walaupun sebenarnya aku terkesan egois, dimana beliau pastinya juga lelah dan butuh sandaran. Jadi mari kita saling merangkul dan  bersandar. 


Semoga Allah pertemukan aku dengan pasangan atau calon imam yang baik yang dapat membimbingku di jalan penuh kebaikan dan rahmat-Nya. 

DAY 12 #30DayWritingChallenge


Posting Komentar

0 Komentar