“Don't have a hard feeling..”, “ itu biasa..”, “mohon dimaklumi saja..”.. itu kata-kata yang selalu mereka keluarkan untuk membenarkan team mereka. Please deh… gak melulu semua hal harus aku mengerti, aku sabarin, dan aku pahamin.. gak melulu semua hal berpihak ke sisi mu kawan. So please timbang juga posisi lawan. Disaat kamu yang salah atau team mu yang salah, semua hal tampak baik-baik saja, pas kejadian di team lawan kenapa jadi sebuah masalah besar, padalah itu cuman human error yang masalah nya juga gak sebesar itu, gak sefatal itu… I guess… dengan melihat yang sudah-sudah dan time record yang kita miliki. Bahkan kesalahan seperti itu juga sangat jarang terjadi. “Kembali lagi, mari kita pahami mereka.. mungkin mereka sedang lelah, atau mungkin mereka lagi tertekan, dan kebetulan bom nya meledak diwaktu kamu”. it's okey, please don't have a hard feeling. Kamu aja yang terlalu lemah dan cengeng untuk semua hal yang terjadi. kamu saja yang terlalu over thinking baby. Tarik nafas dalam-dalam.. lepaskan bersamaan dengan beban pikiran yang terlalu OVT ini. Everything's gonna be okay. And this is not the first time, I just enjoyed it.

Sangat lucu,,, semua hal harus berpihak kepada mereka, semua hal harus tentang mereka, dan semua hal harus mengerti tentang posisi mereka. Okay fine.. but still look, kasih ruang juga untuk orang lain. Dunia ini tidak melulu tentang kamu kawan. 

Tindakan mereka ini sangat menyakitkan bagi aku pribadi, dan membuat aku tidak nyaman, tapi aku harus tetap hadapi. Cukup mengerti dan mengalah saja. Tidak perlu ada perlawanan atas tindakan ini, karena menurut ku, aku juga yang bakal tersakiti. Jiwa ini terlalu lunak, sedikit tatapan saja bisa membuat aku menangis, apalagi kata yang  tidak bermata, akan sedalam apa luka dan rasa kecewa yang akan aku miliki. Seperti sekarang ini, aku masih menerka-nerka sebegitu salahkah aku sampai aku mendapatkan tindakan silent dari orang-orang. Tapi biarlah, semua nya akan berlalu. La tahzan innallaha ma'ana, Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula Wanikman Nasir lahaula Walakuata illa billahil aliyil adzim. Cukup Allah menjadi wakilku, dan cukup Allah yang tahu apa yang aku rasa dan aku fikirkan. 

Setiap hari ingin sekali menyerah, tapi aku sadar diri, belum ada tempat untuk lari, belum ada tempat untuk berlabuh diri ini. Setiap hari hanya bisa menguatkan diri, berlari tanpa tahu tujuannya kemana, tiap hari berusaha memperbaiki diri, tapi nyatanya masih sama seperti hari-hari yang telah dilalui. Di usia yang sudah senja ini, aku makin sadar jika aku bukan siapa-siapa. Hingga detik ini aku juga menyadari jika aku belum menjadi apa-apa, dan hidup ku akan bagaimana dan arahnya kemana untuk apa. Tiap hari selalu bangun dengan rencana baru dan tidur dengan penyesalan yang baru. Kocak kan hidup ku ini. 

Kekocakan hidup aku ini merubah aku menjadi pribadi yang palsu alias aku gak tahu diri aku siapa. Aku kehilangan jati diri. Aku bertanya-tanya, mana aku yang dulu ?. Malam-malam menangis, paginya bangun dengan penuh tawa. Di keramaian tersenyum, di kesendirian diam sambil berperang dengan diri didalam kepala.  Ada sebuah lirik lagu yang selalu aku ingat, bunyinya begini..

… Selamat belajar, nak, penuh semangat

Rajinlah selalu tentu kau dapat

Hormati gurumu, sayangi teman

Itulah tandanya kau murid budiman 

Karena lagu ini berkesan dan penuh nasehat, lagu ini selalu aku ingat-ingat, bahkan sampai sekarang, tapi sayang dunia nyata tidak seindah lagu ini. Aku kehilangan masa bermain demi belajar untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik, nyatanya aku sekarang tidak mendapatkannya..  kebalikan dari impian sederhana ku. Aku menghormati semua orang yang datang dan berteman dengan ku, tapi yang kudapat hanya kekecewaan, dan percaya tidak percaya aku tidak memiliki seorang teman pun yang sebesti itu seperti orang-orang di luar sana. circle aku terlalu sempit. Aku seperti katak didalam tempurung. Terkurung, kurang pengalaman, kurang waktu, kurang pengetahuan, kurang segalanya. Terlalu fokus kepada permasalahan family , hingga diri sendiri lupa untuk diurus. Fokus ku membuat aku lupa siapa aku, dan apa yang aku cari ?. Tiap malam aku selalu berfikir keras, kemana aku harus melangkah dan apa yang harus aku lakukan. Sejujurnya aku capek, capeeek bangeeet. banyaknya hal yang datang membuat semua wishlist ku hilang perlahan. Hilang di telan bumi hingga kedalam lubang tidak berdasar. Lelahnya aku membuat aku lari dari kenyataan, melarikan diri ke dalam kesesatan. Bersyukur Allah selalu menegurku, selalu membuat aku untuk kembali kepadanya, walaupun di dalam sholatku aku selalu mencari cara untuk fokus kepadanya. Tapi itu lah kehidupan, dunia tempat ujian semuanya tentang masalah bukan kebahagian... wait, bahagia ? apa itu bahagia… Wkwkwk…Tolong defenisi bahagia itu apa ? dan bentuknya seperti apa ya ?.

Lelahku membuat aku tidak terlalu peduli lagi, membuat aku untuk tidak berambisi lagi. Sekarang aku fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di depan mata. My family is my first priority, no matter what's gonna be happen. Ini adalah bakti ku, karena aku yakin, suatu hari nanti aku akan memiliki hari untuk diri aku sendiri. Walaupun aku tidak tahu itu kapan, cukup untuk memiliki keyakinan saja dulu. hahaha..

ini lah cerita ku hari ini,, random bangeet kan ?? Dari dunia kerja merambat ke personality ku. Bukan maksud menjual nasib, tapi lagi melampiaskan kekesalan dihati. Logika dan perasaan sedang bertengkar. Tidak ada tempat untuk bercerita, bahkan cara menjelaskan secara detail pun aku tidak mampu. Sangat tidak menyenangkan berada di posisi ini. Berbicara tanpa ujung dan topik yang jelas, hanya menunjukan betapa lemah dan bodohnya diri ini. Sudah lah.. aku tidak mengerti lagi dengan diri ini, apalagi mereka diluar sana.  Aku sendiri tidak mengerti dengan diri ku bagaimana dengan orang lain..Thinking ? 

Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula Wanikman Nasir lahaula Walakuata illa billahil aliyil adzim.