“Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa bahwa hidup itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN

“Ketika aku berat untuk MEMBERI, aku lupa bahwa semua yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN”

“Ketika aku ingin menjadi yang TERKUAT, aku lupa bahwa dalam KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN”.

“Ketika aku takut RUGI, aku lupa bahwa hidupku adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, karena ANUGERAH-NYA”

“Ternyata hidup ini sangat INDAH, ketika kita selalu BERSYUKUR kepada-NYA”


Pesannya : 

Segala sesuatu yang melekat kediri kita hasil dari pencapaian kita adalah hal yang terbaik untuk kita. Bisa jadi sesuatu itu biasa atau kecil menurut kita, tapi bagi orang lain itu adalah sesuatu yang besar dan berharga bagi mereka. Pepatah minang mengatakan, “Kok mancaliak tu kabawah, ndak ka ateh”. artinya jika ingin melihat atau membandingkan diri kita bandingkan dengan orang yang berada dibawah kita, orang yang memiliki kekurangan dari kita, bukan ke atas, menengadah ke langit, menatang langit. Hasilnya mata kita bisa jadi sakit karena sengatannya. Buruknya kita akan menjadi orang kufur akan nikmat. Endingnya hidup jadi gelisah dan tidak tenang. Gila mengejar dunia dan akhirnya melewatkan hal-hal indah dalam perjalanan hidup ini. 

Saya bukanlah orang yang bijak, bukan juga orang pintar, dan bukannya bermaksud sok pintar juga, bukan juga orang alim. I’m just a human, same as you. Hanya manusia biasa yang keluar masuk lubang dosa. Sama seperti teman-teman di luar sana juga, yang suka OVT. Aku hanya berusaha untuk kembali ke jalan yang seharusnya, menurutku. Belajar untuk mensyukuri semua hal yang diberinya, walaupun ada titik dimana aku membenci segala hal yang aku punya, segala hal yang sudah aku usahakan, dan segala hal yang sudah aku korbankan, tapi hasilnya tetap gagal. Dan menurut aku itu suatu hal yang wajar jika kita marah. Kita manusia biasa yang punya perasaan. Wajar saya jika kita emosional, wajar saja jika kita mengambil tindakan pemberontakan. But, still remember, kemana jalan untuk pulang.